Korban 'Tragedi Kanjuruhan' bertambah menjadi 134 orang
Elshinta.com, Setelah hampir 18 hari menjalani perawatan di ICU RSSA Malang, Reyvano Dwi Afriansyah salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang akhirnya meninggal dunia, Jumat (21/10) pagi.

Elshinta.com - Setelah hampir 18 hari menjalani perawatan di ICU RSSA Malang, Reyvano Dwi Afriansyah salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang akhirnya meninggal dunia, Jumat (21/10) pagi. Siswa kelas XII SMKN 4 Kota Malang ini meninggal dunia karena kondisinya yang terus memburuk semenjak masuk ke RSSA Malang pasca dirujuk dari salah satu rumah sakit di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA, I Wayan Agung Indrawan menyatakan kondisi memburuk serta sejumlah luka berdampak pada pasien.
“Sejak pertama masuk sudah memburuk kondisinya, ditambah luka di kepala, dada dan patahnya sejumlah tulang akibat trauma pasca dirujuk dari rumah sakit yang ada di Kepanjen,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El-Aris.
Pihaknya sudah berupaya untuk melakukan yang terbaik, bahkan I Wayan menyebut korban bersama tenaga medis terbaik rumah sakit selama 18 hari.
“Namun Tuhan lebih sayang korban dan Jumat pada pukul 06.45 wib dinyatakan wafat,” imbuhnya.
Ditambahkan Wayan, saat ini di ICU RSSA Malang tinggal satu orang korban tragedi Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Korban wanita dengan kondisi kritis dan dibantu alat bantu nafas atau respirator dan sempat menjalani perawatan di incovid karena positif covid namun sudah sembuh dan masih berada di ICU. Kita berharap doa agar yang dirawat di RSSA segera sembuh,” tandasnya.
Kematian Reyvano Dwi Afriansyah 17 tahun warga jalan Kebonsari, Ngebruk, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang menambah jumlah korban tewas tragedi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang bertambah menjadi 134 orang.